Bismillahirrohmaanirrohiim…
Assalamu’alaikum teman J
Apa kabar?
Semoga sehat selalu ya J aamiin…
Mungkin sebagian dari kalian
bertanya-tanya, “yee, pendatang baru ya di blog? |Huu, baru update. | Ih,
blognya isinya cuma satu. | yee, desaingnya gitu-gitu aja |” -_______-“
Oke okee…
Fine. Saya mengenal blog semenjak kelas 7. Iya, kelas 1 SMP. (Kenal aja?) Ya
enggak, buat juga lah. Sudah beberapa saya isi. Tapi blog pertama saya sudah
nggak tau nasibnya, nggak bisa dibuka, lupa passwordnya -__-“
Iya, memang
saya baru update. Saya memang mengenal blog semenjak 6 tahun lalu, tapi saya
mulai suka menulis, yaaa baru-baru ini :3 ha ha ha (nggak lucu -___-“ )
Karena isi
blog saya masih satu, makanya saya buat lagi biar nggak satu lagi :D
Memang desaign
nya nggak asik, tapi isinya asik kan :3
Sekarang ayo kita kembali ke topic.
(Emang tadi topiknya apa? :O) Ya kelanjutan dari postingan yang pertama
kemarin. “BAGAIMANA MENJADI REMAJA?”. Nha, pada episode kedua ini, Saya mau
mengajak teman-teman remaja semua buat berdiskusi tentang kehidupan remaja
lebih luas lagi. Biar agak menarik, agak asik, agak keren dikit, agak nggak
bosen dikit, Saya kasih judul “YE…!!! UDAH GEDE :D”. (prok prok prok :D )
Husst… jangan mikir yang aneh-aneh
lo yaa… Ingat tujuan tulisan ini adalah untuk mengajak kalian, teman-teman
remajaku, para calon orang-orang sukses, agar senantiasa menjalani kehidupan
remaja dengan baik. Maksud dari judul yang saya ambil ini adalah, ungkapan rasa
senang seorang anak yang sudah beranjak dewasa. Berarti kan mereka udah tambah
gede. (he’em he’em, masuk masuk masuk akal).
“Ye.. Sweet seventeen. Cie udah
gede. Berarti aku boleh pacaran dong. Aku mau main keluar rumah tiap weekend
sama temen-temen naik motor. Naik mobil.”
“Punya HP keren. Style fashion
terbaru nggak boleh ketinggalan.”
“wah, ada yang cantik. Udah ganteng
belum?”
“Ada cowok ganteng. Aku udah cantik
belum? Udah manis kan?”
“Anak muda, masak cangkul-cangkul?”
“tanganku merah-merah kalo habis
nyapu. :3”
“Ma, Pa. aku mau ke pitza nut ya.
Sama mau beli berger. Makan spageti juga “
-______________________-“
Hellooo…!!!
Kok jadinya hedonism gini?? :O Wah wah…. -_-“
Hey, mumpung
masih remaja kan? Kita nikmati masa remaja yang sangat indah ini :D
“INGAT TEMAN, JANGAN DICONTOH. ITU BUKAN CONTOH YANG BAIK. INGAT!!
INGAT!!”
REMAJA. Remaja
itu bukan masa untuk foya-foya. Remaja itu bukan masa untuk aji mumpung. Bukan
pula masa untuk seenaknya sendiri. (Kalo aji mumpung, ya di ambil yang positif
aja lah J)
Jangan
mentang-mentang kita udah beranjak usia belasan tahun, udah sweet seventeen,
udah pakek abu-abu putih, trus punya gandengan,
apalagi yang masih biru putih
malah udah kemana-mana boncengan sama teman lawan jenisnya. (Hadeeh, bocah
jaman saiki. -_-“ | Lha kamu apa bukan anak jaman sekarang? :O | Iya juga sih,
tapi ya nggak segitunya kali. -_-“ |)
Pada masa remaja seperti ini, punya
HP keren, style yang selalu up date, makan dan minum yang berkelas, punya motor
keren, selalu aktif di sosmed, itu semua nggak salah teman. Ya memang begitulah
remaja. Suka sama lawan jenis, hal biasa. Iya kan.
Tapi, ingatlah
teman, berkat siapa kita bisa menikmati semua fasilitas itu? Karena siapa kita bisa merasakan itu semua?
Yups,
yang pertama itu semua karena kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kita, Allah
SWT. Atas kehendak-Nya kita diberikan nikmat hidup, bernafas, makan, dan
berkumpul dengan manusia lain. Coba kalau kita hitung, wes pakek kakulator ae
seng cepet tur enak, berapa banyak nikmat yang sudah diberikan-Nya kepada kita.
Oksigen, air, angin, panas matahari, makan, minum, kesehatan, dan rumitnya
proses kerja dalam tubuh kita. Sudah ketemu berapa nikmat Allah kepada kita?
Dan berapa kali kita mengucapkan syukur? Dan berapa kali kita mensyukurinya?
Berapa kali pula kita mengeluh? (Ya Allah, ampunilah kami)
Tak perlu
ditutup-tutupi Saya juga masih kurang dalam hal itu, maka dari itu, saya ingin
memotivasi diri saya sendiri melalui tulisan ini. Syukur alhamdulilah jika
teman-temanku semua, calon orang-orang sukses juga ingin menemani saya untuk
membiasakan bersyukur atas nikmat-Nya kepada kita. Dia memberikan segalanya kepada kita tanpa
memungut biaya. Dan hanya satu yang Dia inginkan, bersyukur dan taat
kepada-Nya. (itu dua lo :/ | Eh iya dua| )
Gimana kita
bersyukur? Dengan mengucap hamdalah/Alhamdulillah, memanfaatkan segala nikmat
dengan melakukan hal-hal yang positif, berbagi dengan sesama, selalu beribadah
dan meminta hanya kepada-Nya. Insya Allah apa yang telah kita dapat bisa
membawa barokah dan senantiasa mendapat ridha dari-Nya. Aamiin J
Yang kedua, karena kedua orang tua
kita. Bapak-Ibu, Ayah-Bunda, Mama-Papa, Umi-Abi. Karena kehendak Allah mereka
bertemu dan atas ridha Allah kita terlahir di dunia ini. Oh ya teman-teman,
saya pernah mendapat cerita dari guru saya. Tau nggak kalian saat bayi lahir
bagaimana posisi tangan mereka? Mengenggam kan? Mengepal kan? Apa arti tangan
mengepal? Ya..!! Berjanji, bersumpah,
berjuang, berperang. Berjanji dan bersumapah bahwa saat kita lahir di dunia
akan selalu beribadah kepada Sang Pencipta dan selalu taat kepada kedua orang
tua kita. Berjuang dalam lika-liku kehidupan di dunia. Dan berperang melawan
segala hal-hal buruk. Dan setiap orang yang pernah lahir , saat keluar pasti
mengepalkan tangan. Maka dari itu, jadi setiap orang di dunia ini pasti memilki
janji itu semua. Bukankah janji harus ditepati? Mari kita renungkan. Percaya
atau tidak, itu semua kembali pada diri kalian masing-masing.
Kembali
ke orang tua. Mulai dari kehadiran kita di Rahim ibu, pasti mereka sangat
senang dan berhati-hati agar kita selalu sehat. Ibu rela mengerjakan semua
kegiatan dengan membawa kemana-mana kita yang ada dalam perutnya. Ayah yang
berjuang mencari uang untuk perawatan
perkembangan kita. Menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menyambut kita. Nha,
waktu ibu “ngidam”, keinginan yang
sangat kuat, aneh-aneh, dan ayah berjuang mencarikannya, walaupun lautan
api membentang pasti akan disebrangi oleh ayah. Subhanallaah :’)
Saat
kita lahir, saat kita mengeluarkan tangisan , mengeluarkan air mata karena
menangis kencang, tapi ingatlah, air mata kebahagiaan mengalir dari kedua mata
orang tua kita. Di peluklah kita oleh ibu, dikumandangkanlah adzan dan iqomah
di kedua telinga kita oleh ayah. Diberikan nama yang indah dengan harapan
menjadi anak yang selalu bebakti kepada agama, dan kedua orang tua.
Saat
kita batita dan balita, ibu merelakan waktu istirahatnya untuk kita.
Gini wes,
untuk masalah semua jasa-jasa kedua orang tua kita nggak perlu saya jelaskan,.
Pasti teman-teman semua sudah mengerti. Bakalan ngantuk kalian kalau saya tulis
semuanya, nggak bakal ada habisnya. Tuhkan jasa kedua orang tua nggak bakal ada
habisnya. So, apa kalian masih grundel kalau beliau berdua memintai pertolongan
kita?
Yang ketiga karena factor lingkungan
di sekitar kita. Ya, lingkungan. Keluarga, saudara, teman-teman,
tetangga.Merekalah orang yang paling dekat dengan kita. Hey bro, ingat kita ini
diciptakan sebagai makhluk social, kalau kalian individualisnya kelewatan,
jangan harap bisa hidup. -__-“ (iyo gak?
:O iyo kan?)
Yah terkadang
lingkungan memang menyebalkan bagi sebagian remaja. Terutama lingkungan
tetangga.
“Pulang sekolah kok sampai maghrib.
Sekolah apa main?”
“kok libur-libur masuk. Masuk
sekolah apa dolan?”
“tiap berangkat sma pulang sekolah
kok di jemput mulu?”
Atau mungkin
dari keluarga says,
“Ke sekolah mulu, kegiatan mulu,
kapan ada waktu sama keluarga?”
-_____________-“
Hellooo,,,
keep calm guys. J Biarlah mereka mengatakan seperti itu. Biarlah
mereka menganggap kita seperti itu. MARI KITA BUKTIKAN, BAHWA APA YANG KITA LAKUKAN
TAK SEPERTI YANG MEREKA PIKIRKAN. (gitu kan..? :D )
Tapi, jika
memang perkataan mereka ada benarnya, janganlah kita terlalu memasukkan ke
hati. MARI KITA INSTROPEKSI. AMBIL HIKMAH DARI ITU. DAN MEMBUKTIKAN BAHWA KITA
BISA MENJADI INSAN YANG BERMANFAAT BAGI MEREKA J (y) (setuju..?! :D )
Ingat
sob, jadi remaja itu memang labil, galauan, gampang perasaan dan lain
sebagainya. Tapi mbok yo JANGAN PSIMIS wae to alah rek rek. Biasanya itu, para
remaja kalau udah kena labeling, atau pengecapan, apa yang sudah dilabelkan itu
malah dijadikan kebiasaan. Yo tambah rusak rek, kalau kalian seperti itu terus.
Psimis mulu. Kapan jadi orang suskses. (yo opo nggak? )
(Lha, tapi
kalau labelingnya yang baik-baik masak ya ditolak? :/)
Kalau ini lain
lagi sob. Kalian sudah baligh kan? Gak ngerti? Gini wes, yang cowok udah mimpi
basah kan? Yang cewek udah menstruasi kan? Kalau kalian sudah mengalami itu
semua, pastinya kalian sudah dianggap dewasa dan mampu membedakan mana yang
BAIK dan mana yang BURUK, menurut agama, menurut norma di lingkungan, dan
menurut undang-undang yang berlaku di Negara kita.
Nha kalau
kalian sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk, pasti kalian bisa
memutuskan sendirikan, mana hal yang harus kita biasakan dna mana yang harus
kita buang?
Jadi intinya
teman, “UDAH GEDE” itu berarti kita sudah mengalami tanda-tanda pubertas. Di masa
itu akan terjadi berbagai perubahan dalam segala hal, terutama cara berfikir.
Fikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Mari kita renungkan mana yang
patut kita ambil dan ikuti atau yang mana yang harus kita buang dan kita
tinggalkan.
Ingat teman mari kita menjadi remaja cerdas. J
Ingat teman mari kita menjadi remaja cerdas. J