Sabtu, 09 Agustus 2014

YE..!!! UDAH GEDE :D Bagaimana Menjadi Remaja? (Eps.2)

Bismillahirrohmaanirrohiim… Assalamu’alaikum teman J
Apa kabar? Semoga sehat selalu ya J aamiin…
            Mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya, “yee, pendatang baru ya di blog? |Huu, baru update. | Ih, blognya isinya cuma satu. | yee, desaingnya gitu-gitu aja |” -_______-“
Oke okee… Fine. Saya mengenal blog semenjak kelas 7. Iya, kelas 1 SMP. (Kenal aja?) Ya enggak, buat juga lah. Sudah beberapa saya isi. Tapi blog pertama saya sudah nggak tau nasibnya, nggak bisa dibuka, lupa passwordnya -__-“
Iya, memang saya baru update. Saya memang mengenal blog semenjak 6 tahun lalu, tapi saya mulai suka menulis, yaaa baru-baru ini :3 ha ha ha (nggak lucu -___-“ )
Karena isi blog saya masih satu, makanya saya buat lagi biar nggak satu lagi :D
Memang desaign nya nggak asik, tapi isinya asik kan :3
            Sekarang ayo kita kembali ke topic. (Emang tadi topiknya apa? :O) Ya kelanjutan dari postingan yang pertama kemarin. “BAGAIMANA MENJADI REMAJA?”. Nha, pada episode kedua ini, Saya mau mengajak teman-teman remaja semua buat berdiskusi tentang kehidupan remaja lebih luas lagi. Biar agak menarik, agak asik, agak keren dikit, agak nggak bosen dikit, Saya kasih judul “YE…!!! UDAH GEDE :D”. (prok prok prok :D )
            Husst… jangan mikir yang aneh-aneh lo yaa… Ingat tujuan tulisan ini adalah untuk mengajak kalian, teman-teman remajaku, para calon orang-orang sukses, agar senantiasa menjalani kehidupan remaja dengan baik. Maksud dari judul yang saya ambil ini adalah, ungkapan rasa senang seorang anak yang sudah beranjak dewasa. Berarti kan mereka udah tambah gede. (he’em he’em, masuk masuk masuk akal).
            “Ye.. Sweet seventeen. Cie udah gede. Berarti aku boleh pacaran dong. Aku mau main keluar rumah tiap weekend sama temen-temen naik motor. Naik mobil.”
            “Punya HP keren. Style fashion terbaru nggak boleh ketinggalan.”
            “wah, ada yang cantik. Udah ganteng belum?”
            “Ada cowok ganteng. Aku udah cantik belum? Udah manis kan?”
            “Anak muda, masak cangkul-cangkul?”
            “tanganku merah-merah kalo habis nyapu. :3”      
            “Ma, Pa. aku mau ke pitza nut ya. Sama mau beli berger. Makan spageti juga “


-______________________-“

Hellooo…!!! Kok jadinya hedonism gini?? :O Wah wah…. -_-“
Hey, mumpung masih remaja kan? Kita nikmati masa remaja yang sangat indah ini :D

“INGAT TEMAN, JANGAN DICONTOH. ITU BUKAN CONTOH YANG BAIK. INGAT!! INGAT!!”

REMAJA. Remaja itu bukan masa untuk foya-foya. Remaja itu bukan masa untuk aji mumpung. Bukan pula masa untuk seenaknya sendiri. (Kalo aji mumpung, ya di ambil yang positif aja lah J)
Jangan mentang-mentang kita udah beranjak usia belasan tahun, udah sweet seventeen, udah pakek abu-abu putih, trus punya gandengan,  apalagi  yang masih biru putih malah udah kemana-mana boncengan sama teman lawan jenisnya. (Hadeeh, bocah jaman saiki. -_-“ | Lha kamu apa bukan anak jaman sekarang? :O | Iya juga sih, tapi ya nggak segitunya kali. -_-“ |)

            Pada masa remaja seperti ini, punya HP keren, style yang selalu up date, makan dan minum yang berkelas, punya motor keren, selalu aktif di sosmed, itu semua nggak salah teman. Ya memang begitulah remaja. Suka sama lawan jenis, hal biasa. Iya kan.
Tapi, ingatlah teman, berkat siapa kita bisa menikmati semua fasilitas itu?  Karena siapa kita bisa merasakan itu semua?
Yups, yang pertama itu semua karena kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kita, Allah SWT. Atas kehendak-Nya kita diberikan nikmat hidup, bernafas, makan, dan berkumpul dengan manusia lain. Coba kalau kita hitung, wes pakek kakulator ae seng cepet tur enak, berapa banyak nikmat yang sudah diberikan-Nya kepada kita. Oksigen, air, angin, panas matahari, makan, minum, kesehatan, dan rumitnya proses kerja dalam tubuh kita. Sudah ketemu berapa nikmat Allah kepada kita? Dan berapa kali kita mengucapkan syukur? Dan berapa kali kita mensyukurinya? Berapa kali pula kita mengeluh? (Ya Allah, ampunilah kami)
Tak perlu ditutup-tutupi Saya juga masih kurang dalam hal itu, maka dari itu, saya ingin memotivasi diri saya sendiri melalui tulisan ini. Syukur alhamdulilah jika teman-temanku semua, calon orang-orang sukses juga ingin menemani saya untuk membiasakan bersyukur atas nikmat-Nya kepada kita.  Dia memberikan segalanya kepada kita tanpa memungut biaya. Dan hanya satu yang Dia inginkan, bersyukur dan taat kepada-Nya. (itu dua lo :/ | Eh iya dua| )
Gimana kita bersyukur? Dengan mengucap hamdalah/Alhamdulillah, memanfaatkan segala nikmat dengan melakukan hal-hal yang positif, berbagi dengan sesama, selalu beribadah dan meminta hanya kepada-Nya. Insya Allah apa yang telah kita dapat bisa membawa barokah dan senantiasa mendapat ridha dari-Nya. Aamiin J
            Yang kedua, karena kedua orang tua kita. Bapak-Ibu, Ayah-Bunda, Mama-Papa, Umi-Abi. Karena kehendak Allah mereka bertemu dan atas ridha Allah kita terlahir di dunia ini. Oh ya teman-teman, saya pernah mendapat cerita dari guru saya. Tau nggak kalian saat bayi lahir bagaimana posisi tangan mereka? Mengenggam kan? Mengepal kan? Apa arti tangan mengepal?  Ya..!! Berjanji, bersumpah, berjuang, berperang. Berjanji dan bersumapah bahwa saat kita lahir di dunia akan selalu beribadah kepada Sang Pencipta dan selalu taat kepada kedua orang tua kita. Berjuang dalam lika-liku kehidupan di dunia. Dan berperang melawan segala hal-hal buruk. Dan setiap orang yang pernah lahir , saat keluar pasti mengepalkan tangan. Maka dari itu, jadi setiap orang di dunia ini pasti memilki janji itu semua. Bukankah janji harus ditepati? Mari kita renungkan. Percaya atau tidak, itu semua kembali pada diri kalian masing-masing.
Kembali ke orang tua. Mulai dari kehadiran kita di Rahim ibu, pasti mereka sangat senang dan berhati-hati agar kita selalu sehat. Ibu rela mengerjakan semua kegiatan dengan membawa kemana-mana kita yang ada dalam perutnya. Ayah yang berjuang  mencari uang untuk perawatan perkembangan kita. Menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menyambut kita. Nha, waktu ibu “ngidam”, keinginan yang  sangat kuat, aneh-aneh, dan ayah berjuang mencarikannya, walaupun lautan api membentang pasti akan disebrangi oleh ayah. Subhanallaah :’)
Saat kita lahir, saat kita mengeluarkan tangisan , mengeluarkan air mata karena menangis kencang, tapi ingatlah, air mata kebahagiaan mengalir dari kedua mata orang tua kita. Di peluklah kita oleh ibu, dikumandangkanlah adzan dan iqomah di kedua telinga kita oleh ayah. Diberikan nama yang indah dengan harapan menjadi anak yang selalu bebakti kepada agama, dan kedua orang tua.
Saat kita batita dan balita, ibu merelakan waktu istirahatnya untuk kita.
Gini wes, untuk masalah semua jasa-jasa kedua orang tua kita nggak perlu saya jelaskan,. Pasti teman-teman semua sudah mengerti. Bakalan ngantuk kalian kalau saya tulis semuanya, nggak bakal ada habisnya. Tuhkan jasa kedua orang tua nggak bakal ada habisnya. So, apa kalian masih grundel kalau beliau berdua memintai pertolongan kita?
            Yang ketiga karena factor lingkungan di sekitar kita. Ya, lingkungan. Keluarga, saudara, teman-teman, tetangga.Merekalah orang yang paling dekat dengan kita. Hey bro, ingat kita ini diciptakan sebagai makhluk social, kalau kalian individualisnya kelewatan, jangan harap bisa hidup.  -__-“ (iyo gak? :O iyo kan?)
Yah terkadang lingkungan memang menyebalkan bagi sebagian remaja. Terutama lingkungan tetangga.
            “Pulang sekolah kok sampai maghrib. Sekolah apa main?”
            “kok libur-libur masuk. Masuk sekolah apa dolan?”
            “tiap berangkat sma pulang sekolah kok di jemput mulu?”
Atau mungkin dari keluarga says,
            “Ke sekolah mulu, kegiatan mulu, kapan ada waktu sama keluarga?”

-_____________-“

Hellooo,,, keep calm guys. J Biarlah mereka mengatakan seperti itu. Biarlah mereka menganggap kita seperti itu. MARI KITA BUKTIKAN, BAHWA APA YANG KITA LAKUKAN TAK SEPERTI YANG MEREKA PIKIRKAN. (gitu kan..? :D )
Tapi, jika memang perkataan mereka ada benarnya, janganlah kita terlalu memasukkan ke hati. MARI KITA INSTROPEKSI. AMBIL HIKMAH DARI ITU. DAN MEMBUKTIKAN BAHWA KITA BISA MENJADI INSAN YANG BERMANFAAT BAGI MEREKA J (y) (setuju..?! :D )
           
Ingat sob, jadi remaja itu memang labil, galauan, gampang perasaan dan lain sebagainya. Tapi mbok yo JANGAN PSIMIS wae to alah rek rek. Biasanya itu, para remaja kalau udah kena labeling, atau pengecapan, apa yang sudah dilabelkan itu malah dijadikan kebiasaan. Yo tambah rusak rek, kalau kalian seperti itu terus. Psimis mulu. Kapan jadi orang suskses. (yo opo nggak? )
(Lha, tapi kalau labelingnya yang baik-baik masak ya ditolak? :/)
Kalau ini lain lagi sob. Kalian sudah baligh kan? Gak ngerti? Gini wes, yang cowok udah mimpi basah kan? Yang cewek udah menstruasi kan? Kalau kalian sudah mengalami itu semua, pastinya kalian sudah dianggap dewasa dan mampu membedakan mana yang BAIK dan mana yang BURUK, menurut agama, menurut norma di lingkungan, dan menurut undang-undang yang berlaku di Negara kita.
Nha kalau kalian sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk, pasti kalian bisa memutuskan sendirikan, mana hal yang harus kita biasakan dna mana yang harus kita buang?


Jadi intinya teman, “UDAH GEDE” itu berarti kita sudah mengalami tanda-tanda pubertas. Di masa itu akan terjadi berbagai perubahan dalam segala hal, terutama cara berfikir. Fikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Mari kita renungkan mana yang patut kita ambil dan ikuti atau yang mana yang harus kita buang dan kita tinggalkan.

Ingat teman mari kita menjadi remaja cerdas.
J

Kamis, 07 Agustus 2014

Bagaimana Menjadi Remaja?

Bismillaahirrohmaanirrohiim,,,, Assalamu’alaikum wr.wb….
Apa kabar para remaja?? Semoga kita selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin J  Alhamdulillaah, pada kesempatan kali ini,kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menikmati indahnya lika-liku kehidupan perubahan, pubertas, atau “REMAJA”.
            Saya juga seorang remaja yang sekarang berusia 18 tahun. Saya adalah maha siswa baru (2014) di suatu Universitas di Jawa Timur.  Saya bukanlah seorang remaja yang pandai dalam menulis, tapi Saya selalu berkeinginan untuk mencurahkan apa yang Saya dapatkan, untuk teman-teman teenager .
            Masa remaja memang bukanlah pilihan. Setiap orang yang lahir di dunia ini pasti akan dan pernah merasakan indahnya kehidupan masa remaja. Masa remaja,,,, ya,, masa remaja.! Masa transisi, masa perubahan dari masa anak-anak menuju kejenjang kedwasaan. Masa remaja akan mulai terasa saat seseorang berusia, pada  umumnya usia SMP. Mereka akan mulai merasakan apa itu remaja. Pada masa itu, mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak, tetapi mereka juga belum mampu jika mengerjakan apa yang dikerjakan oleh orang-orang dewasa. Lalu disebut apakah mereka? Karena itulah mereka disebut “REMAJA”.
            Remaja merupakan masa-masa yang indah. Yaaa,,, banyak orang mengatakan seperti itu. Dimana seseorang akan mengalami suatu perubahan. Baik perubahan secara fisik dan psikis. Jika membicarakan suatu perubahan secara fisik, pasti teman-teman sudah mengetahuinya. Namun untuk perubahan secara psikis, teman-teman juga mengetahuinya, tapi tak semua dapat mengerti dan memahaminya. Bahkan mungkin Saya sendiri.
Pada perubahan psiskis (kejiawaan), seorang remaja akan memiliki tingkat emosi yang sangat labil. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang emosi, perlu Saya luruskan. Emosi bukanlah perasaan megatif yang mana sebagian besar remaja mengartikannya dengan amarah. Namun Emosi adalah suatu perasaan. Entah iu perasaan positif maupun negative.
Kita kembali pada kelabilan emosi remaja. Seorang remaja akan mengalamai suatu,,, mungkin jatuh cinta, simpati, empati, ngefans, fanatic, kegalauan, keceriaan dan sebagainya. Terkadang semua rasa itu muncul dalam waktu yang bersamaan, sehingga seorang remaja tak bisa mengontrol dan timbullah kebingungan yang luar biasa sehingga mereka biasa menyebutnya “Galau”.  Mereka akan merasa dirinya adalah tokoh utama dalam cerita kehidupannya. Tapi ingatlah teman..!!! kehidupan kita berwarna warni karena adanya orang-orang disekeliling kitaJ
            Remaja memang tak bisa dipisahkan dengan hal-hal  seperti itu. Saat mereka mengalami masa pubertas pertama mereka, saat mereka mulai merasakan rasa tertarik dengan lawan jenis, itu memang hal sangat biasa dalam kehidupan seorang remaja, apalagi Saya. Saya juga pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, suka dengan seseorang yang menurut pandangan Saya, Dia adalah sosok yang sangat luar biasa. Yap… Saya ulangi “menurut pandangan….” Saat remaja merasakan “tertarik” dengan lawan jenis, kebanyakan dari mereka melihat dari pandangan mata mereka. Atau lebih simplenya mereka bilang, “CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA” -_-“ Okelah teman, Saya memaklumi, itu adalah hal yang wajar. Pada saat pertama kali kita merasakan suka dengan lawan jenis, diantara dari kita termasuk Saya akan mengatakan hal itu.Mungkin itu karena kita belum pernah merasakannya sebelumnya. Saya tak perlu mengatakan bagaimana rasanya, kalian pasti sudah tahu. Seperti dunia milik berdua, hati berbunga-bunga atau semacamnya.
Tapi teman, cobalah kita pahami kembali. Apakah kita hanya melihat dari mata kita?? Mengapa kita tak melihat dengan mata hati kita juga?? Yup… Karena pada saat itu kita masih belum mengerti.
Tapi, apakah tidak lebih baik kalau kita sekarang belajar dari hal tersebut??
Mari kita tata ulang perasaan kita kepada orang lain dari sudut pandangan (mata) kita. Jika memang kita merasa suka dengan lawan jenis, mari kita juga melihat dengan mata hati kita. Mata di kepala kita tidak cukup untuk melihatnya, karena setan akan mudah untuk membutakannya dan akan menjerumuskan masa depan kita.

Mari kita tata ulang, prinsip kehidupan kita untuk membangun masa depan cerah yang sekarang sedang dan pasti menunggu kita. InsyaAllah, dengan kita menata prinsip, cita-cita, dan pandangan kita, kita akan benar-benar bisa merasakan keindahan dan kenikmatan yang sebenarnya dari kata “REMAJA”